Loading...

Ilmu Pengetahuan: Pengertian, Ciri/Sifat, Jenis dan Contohnya Lengkap

Advertisement
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar. Kesadaran manusia tercermin dari kemampuannya untuk berpikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikirannya, manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya, manusia mengarahkan perilakunya, dan dengan perasaannya, manusia dapat mencapai kesenangan.

Ilmu pengetahuan bagaikan pelita yang menerangi kegelapan. Ungkapan tersebut menggambarkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak mampu memahami gejala alam dan sosial yang terjadi. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia akan sulit memperkirakan gejala-gejala itu sehingga tidak siap mengantisipasi dampaknya. Lantas, apakah yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan? Bagaimana ilmu pengetahuan itu dibangun? Inilah yang akan kita pelajari sekarang.

Pengertian Ilmu Pengetahuan
Alam sekitar dengan aneka gejala yang tampak, telah memancing rasa ingin tahu manusia. Rasa ingin tahu tersebut mendorong manusia untuk bertanya. Misalnya bagaimana terjadinya hujan? Mengapa pelangi muncul di angkasa? Apakah penyebab terjadinya gerhana bulan? Dan seterusnya. Rasa ingin tahu manusia itu akan terpuaskan bila sudah memperoleh jawaban yang benar.

Orang yang telah mengetahui suatu objek secara benar, berarti dia telah memperoleh suatu pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki manusia ternyata beragam dan cenderung berbeda-beda. Misalnya, seseorang mengetahui bahwa tetangganya memelihara ayam, kantor kepala desa dicat biru, pembuatan SIM dilakukan di kantor Satlantas Polres setempat, atau komputer dapat digunakan untuk mengetik naskah dengan rapi.

Pengetahuan semacam ini disebut pengetahuan awam atau pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari tanpa dituntut untuk mengetahui seluk beluknya secara mendalam. Selain pengetahuan awam, manusia juga memiliki pengetahuan tentang suatu objek secara luas dan mendalam. Inilah yang disebut pengetahuan ilmiah.

Untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah, objek perlu diselidiki dengan langkah-langkah sistematis yang dikenal sebagai metode ilmiah. Contoh lain lahirnya pengetahuan ilmiah adalah seperti yang dilakukan Thales (624548 SM). Ilmuwan dari Yunani ini ingin mengetahui apakah bulan dan bintang memancarkan cahaya sendiri. Thales melakukan serangkaian pengamatan terhadap dua objek tersebut. Berdasarkan pengamatannya, Thales menyimpulkan bahwa bintang memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan cahaya matahari.

Kebenaran pengetahuan yang dirumuskan seseorang akan diuji oleh orang lain melalui pengamatan terhadap objek yang sama. Hasil pengamatan itu lalu dibandingkan dengan pengetahuan yang sudah ada, kemudian ditarik kesimpulan. Melalui prosedur ini, kebenaran suatu pengetahuan akan teruji. Demikian proses kelahiran suatu ilmu pengetahuan.

Berawal dari rasa ingin tahu, manusia melakukan upaya untuk mengetahuinya. Hasil upaya itu disampaikan kepada masyarakat, kemudian dibuktikan kebenarannya oleh orang lain. Penyempurnaan itu melahirkan kebenaran universal. Jadi, ilmu menurut Soerjono Soekanto (1989) dapat dimaknai sebagai berikut:
Kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, yang diperoleh dari aktivitas berpikir manusia melalui metode tertentu yang kebenarannya dapat diuji secara kritis oleh orang lain. Metode tertentu dalam menemukan pengetahuan ilmiah disebut metode ilmiah.

Selain Soerjono Soekanto, berikut ini beberapa pengertian ilmu pengetahuan yang didefinisikan oleh para ahli dari luar negeri.
Menurut J. Heberer
Ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode, dan praktik, kemudian menjadi pranata dalam masyarakat.

Menurut J. D. Bernal
Ilmu pengetahuan adalah suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.

E. Cantote
Ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.

Cambridge-Dictionary (Kamus Bahasa Inggris Cambridge)
Cambridge-Dictionary Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistem metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.

Sifat Ilmu Pengetahuan
Amati fenomena sosial di pedesaan pada gambar di bawah ini. Ketika melihat fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pedesaan, apa yang muncul dalam pikiranmu? Atau amati fenomena sosial yang sering ditayangkan televisi dan surat kabar. Semakin meningkatnya angka kejahatan, semakin banyaknya tempat-tempat lokalisasi, merebaknya aksi demo yang disertai tindakan anarkis, dan lain-lain.
Ilmu Pengetahuan: Pengertian, Ciri/Sifat, Jenis dan Contohnya Lengkap
Jelas yang terlintas adalah segudang pertanyaan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia. Sebagai contohnya, mengapa lokalisasi dapat tumbuh? Mengapa orang mau terlibat dalam lokalisasi? Walaupun diberantas, mengapa lokalisasi semakin merebak? Melalui rasa ingin tahu ini pengetahuan akan sesuatu hal muncul.

Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa ilmu pengetahuan berasal dari rasa ingin tahu yang kemudian dibuktikan dan diuji oleh orang lain. Namun, tidak semua pengetahuan dinamakan ilmu. Pengetahuan yang diangkat sebagai ilmu mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri sebagai berikut.
Rasional
Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan rasa (nalar) dan hasilnya dapat diterima oleh nalar manusia.

Objektif

Kebenaran yang dihasilkan suatu ilmu merupakan kebenaran pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objeknya, serta tidak tergantung pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Objek dan metode ilmu tersebut dapat dipelajari dan diikuti secara umum.

Kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang ilmu tersebut melalui pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.

Akumulatif
Ilmu dibentuk dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya. Oleh karenanya, ilmu pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final. Dengan demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.

Empiris
Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian pancaindra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan agama.

Andal dan Dirancang
Ilmu pengetahuan dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan dengan hasil yang dapat diandalkan. Selain itu, ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.

Pengelompokkan Jenis Ilmu Pengetahuan
Apabila kita berbicara mengenai ilmu pengetahuan, apa yang terlintas dalam pikiranmu? Suatu mata pelajaran. Memang tidak dapat dipungkiri dari sekian banyak mata pelajaran yang kita pelajari di sekolah adalah ilmu pengetahuan. Ini berarti ilmu pengetahuan yang ada di dunia jumlahnya sangat banyak. Lantas, dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang berkembang, bagaimana kita mempelajarinya?

Para ahli telah memikirkan semua itu, sehingga dibuatlah pengelompokan ilmu pengetahuan. Secara umum ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Yaitu ilmu pengetahuan yang didasarkan atas objek atau bidang kajian (M. Nata Saputra, S.H.) dan didasarkan pada tujuan pengkajiannya.

Ilmu pengatahuan yang didasarkan atas objek atau bidang kajian antara lain, ilmu pengetahuan alam (natural sciences), ilmu pengetahuan sosial (social sciences), dan ilmu pengetahuan budaya (humanistics study).
 Ilmu pengetahuan alam (natural sciences)
Ilmu pengetahuan alam (natural sciences) merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam, baik hayati maupun nonhayati. Yang termasuk dalam ilmu ini adalah biologi, fisika, kimia, dan lain-lain.

 Ilmu pengetahuan sosial (social sciences)
Ilmu pengetahuan sosial (social sciences) adalah ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya seperti, antropologi, sosiologi, ekonomi, dan lain-lain.

 Ilmu pengetahuan budaya (humanistics study)
Ilmu pengetahuan budaya merupakan ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia.

Ilmu pengatahuan yang didasarkan pada tujuan pengkajiannya dikelompokkan menjadi ilmu murni (pure sciences) dan ilmu terapan (applied sciences).
 Ilmu murni (pure sciences)
Ilmu murni (pure science) merupakan suatu ilmu yang bertujuan mendalami teori untuk memajukan atau memperkaya khazanah ilmu tersebut. Contoh, seseorang ingin menguji kebenaran teori konflik yang dikemukakan oleh Ralp Dahrendorf. Menurutnya, setiap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan pertentangan yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan masyarakat.

Berdasarkan teori itulah seseorang melakukan sejumlah penelitian untuk membuktikan kebenaran teori tersebut. Hasil dari penelitian itu akan menghasilkan suatu ilmu yang termasuk ilmu murni atau pure science.

 Ilmu terapan (applied sciences)
Ilmu terapan (applied science) merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis, sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Misalnya, di Indonesia pernah disibukkan dengan bencana gempa dan gelombang tsunami yang melanda di sebagian besar wilayahnya. Mulai Aceh, Lampung, Ciamis, Cilacap, Bantul, Singaraja, bahkan Minahasa.

Akibatnya, ketenangan masyarakat menjadi terganggu, rasa ketakutan menyelimuti hampir seluruh warga pesisir pantai. Oleh karena itulah para geolog, ahli demografi, dan pengamat gempa bekerja sama mencari penyebab-penyebab terjadinya gempa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut berbagai saran dan solusi disebarluaskan kepada masyarakat luas sebagai upaya antisipasi dan diajukan kepada pemerintah supaya masalah tersebut ditindaklanjuti.

Contoh Pengelompokkan Ilmu Pengetahuan
Berikut ini adalah tabel contoh pengelompokkan ilmu pengetahuan sebagaimana dikutip dari Soerjono Soekanto: 1987.
No.
Pure Science
Applied Science
1.
Ilmu alam
Teknologi
2.
Astronomi
Navigasi
3.
Ilmu pasti
Akuntansi
4.
Ilmu kimia
Farmasi
5.
Ilmu faal
Kedokteran
6.
Ilmu politik
Politik
7.
Ilmu hukum
Perundang-undangan
8.
Ilmu tumbuh-tumbuhan
Pencangkokan
9.
Ilmu hewan
Hewan
10.
Geologi
Pertanian
11.
Sejarah
Perminyakan
12.
Ilmu ekonomi
Pertambangan
13.
Sosiologi
Jurnalistik
14.
Manajemen
Pemerintahan

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru