Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode, Contoh dan Penjelasannya Lengkap
https://blogips-sosiologi.blogspot.com/2020/09/sosiologi-sebagai-ilmu-dan-metode.html
Advertisement
Baca Juga:
Begitu banyak fenomena –fenomena
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contohnya
adalah budaya korupsi yang ada di Indonesia. Kita tahu bahwa salah satu
faktor yang menyebabkan runtuhnya rezim Orde Baru tahun 1998 adalah
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sejak level bawah hingga atas,
hampir tidak ada yang tidak terjamah virus korupsi. Ironisnya, praktik
tersebut justru menjamur di zaman reformasi. Mengapa aparat hukum
seperti tidak mampu menumpas budaya korupsi tersebut?
Fenomena sosial ini dapat kita kaji
lebih dalam lagi dengan menggunakan sudut pandang sosiologi. Masalah
apa yang dapat dikaji dari sudut pandang sosial? Lalu, bagaimana cara
memandangnya? Untuk dapat menjawab pertanyaan di atas, alangkah baiknya
apabila kita terlebih dahulu mempelajari secara lebih ringkas mengenai
ilmu sosiologi.
1. Pengertian Sosiologi
Pernahkah kamu berpikir mengapa setiap orang mempunyai perilaku yang berbeda –beda? Mengapa orang melakukan hubungan dengan orang lain? Jika kita mau melihat masyarakat lebih kritis, terdapat tingkatan –tingkatan
di dalamnya. Inilah sosiologi. Dengan kata lain, asal mula terbentuknya
sosiologi atas dasar keinginan untuk memahami manusia itu sendiri dari
segi sosialnya.
Kata sosiologi berasal dari bahasa
Latin, yaitu ”socius” dan ”logos”. Socius artinya teman atau kawandapat
juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia atau masyarakatdan logos
artinya berbicara, mengajar atau ilmu. Dengan demikian, secara sederhana
sosiologi berarti ilmu tentang hubungan antarteman.
Secara umum, sosiologi adalah ilmu
tentang masyarakat. Oleh karena definisi tersebut terlalu luas, banyak
ahli mencoba memberikan definisi tentang sosiologi sebagai patokan
sementara.
Pengertian Sosiologi menurut para ahli
1) Pitirim Sorokin
Menurut Pitirim Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala –gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluargadan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat, dan politik.
b. Hubungan dan saling pengaruh antara gejala –gejala sosial dan gejala –gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.
c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala –gejala sosial.
2) Peter L. Berger
Contoh definisi yang diajukan oleh
Peter L. Berger seperti dikutip oleh Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
(1999). Dia mengatakan bahwa sosiologi itu ilmu yang mempelajari
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Mari kita simak definisi lain yang diajukan
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964). Beliau berdua membatasi
pengertian sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial,
proses sosial, termasuk perubahan –perubahan sosial.
2. Karakteristik Sosiologi
Apabila dilihat dari sifat hakikatnya, sosiologi mempunyai beberapa karakteristik. Di mana karakteristik –karakteristik
tersebut mampu menentukan ilmu pengetahuan seperti apakah sosiologi
tersebut. Sifat hakikat sosiologi sebagai berikut.
a. Sosiologi merupakan ilmu sosial bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
b. Sosiologi bersifat kategoris dan
bukan normatif, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi
dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya.
c. Sosiologi merupakan ilmu murni dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan.
d. Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang abstrak dan bukan ilmu pengetahuan yang konkret.
Artinya, bahwa yang diperhatikan adalah bentuk dan pola –pola peristiwa dalam masyarakat, tetapi bukan wujudnya yang konkret.
e. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola –pola umum interaksi.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
g. Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.
Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap
interaksi antarmanusia.
3. Lahirnya Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu, lahir pada
abad XIX. Lahirnya sosiologi berkaitan dengan terjadinya perubahan
sosial masyarakat di EropaBarat pada masa Revolusi Industri (Inggris)
dan Revolusi Sosial (Prancis). Adanya revolusi tersebut berdampak pada
keharmonisan dalam hubungan antarwarga masyarakat. Terjadi kekacauan dan
kesenjangan sosial di antara rakyatnya. Situasi ini mendorong seorang
ahli filsafat Prancis, Aguste Comte membuat suatu karya yang luarbiasa.
Dalam karyanya yang berjudul Course of Positive Phylosophy(1844), Comte
menyebut kajian tentang kehidupan sosial manusia dengan istilah
sosiologi. Oleh karenanya, Aguste Comte mendapat julukan sebagai Bapak
Sosiologi Modern. Namun, selain Aguste Comte terdapat beberapa ahli yang
berusaha mengkaji hubungan antar-manusia seperti Karl Marx, Herbert
Spencer, Emile Durkheim, danMax Weber.
Menurut Roucek dan Warren
(sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto: 1987), sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok –kelompok.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui objek kajian sosiologi
adalah perilaku manusia dalam masyarakat. Lebih jelasnya sosiologi
mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat.
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang
lain.Dalam interaksi tersebut timbul cara –cara
berhubungan yang berupa perilaku. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa objek studi atau kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat
dalam hal ini adalah hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang
timbuldari hubungan tersebut.
Melalui sosiologi pula, kita mampu
memahami masyarakat di sekitar kita. Pada dasarnya, ada begitu banyak
manfaat ketika kita mempelajari sosiologi. Sebagai contohnya:
a. Sosiologi dapat memberikan pengetahuan mengenai pola –pola interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Melalui pengetahuan tentang pola –pola
interaksi tersebut, kita dapat mengenal dengan lebih jelas siapa diri
kita dalam konteks hubungan antara pribadi dan pribadi, pribadi dan
kelompok serta kelompok dan kelompok.
b. Sosiologi dapat membantu kita
untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita
dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat.
d. Mempelajari sosiologi, kita menjadi lebih peka, kritis serta rasional menghadapi gejala –gejala sosial yang terjadi.
4. Sosiologi sebagai Ilmu
Berhentilah sejenak! Kemudian
renungkan, sampai pada materi ini. Apa yang sudah kamu pahami mengenai
sosiologi? Pada subbab sebelumnya telah dibahas mengenai ilmu
pengetahuan.
Sosiologi merupakan suatu ilmu
pengetahuan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ilmu adalah sekumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran (logika). Sosiologi telah memenuhi syarat –syarat
ilmu tersebut. Oleh karena itu, sosiologi dapat disebut sebagai ilmu.
Sebagai ilmu, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri
di mana objeknya adalah masyarakat.
Menurut Harry M. Johnson dalam
bukunya Sosiology: A Systemic Introduction (1967), setiap ilmu mempunyai
karakteristik yang khas. Begitu juga sosiologi, karakteristik keilmuan
sosiologi sebagai berikut :
a. Sosiologi bersifat empiris,
artinya sosiologi itu mendasarkan diri pada observasi dan penalaran,
bukan atas dasar wahyu atau hasil spekulasi.
b. Sosiologi bersifat teoretis,
artinya sosiologi berusaha memberi ikhtisar (summary) yang menunjukkan
hubungan pernyataan atau proporsi –proporsi secara logis.
c. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori –teori sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada. Teori –teori baru yang lebih besar dan luas, pada dasarnya merupakan penyempurnaan teori –teori yang sudah ada.
d. Sosiologi bukan etika, artinya
sosiologi bukan ajaran tentang tata susila. Para sosiolog tidak
membicarakan apakah suatu tingkah laku sosial itu baik atau buruk. Tugas
seorang sosiolog adalah mengungkap atau menerangkan tindakan sosial
sebagai fakta social.
5. Cabang-Cabang Sosiologi
Apabila kita melihat dari segi
kemanfaatannya, sosiologi dipandang sangat penting dan efektif dalam
mencari, menemukan, dan menjelaskan data serta gejala –gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Melalui sosiologi pula, kita dapat mengetahui masalah –masalah yang timbul dalam masyarakat secara lebih jelas. Oleh karenanya, muncul cabang –cabang sosiologi yang lahir dari proses perpaduan antara ilmu sosiologi dengan ilmu –ilmu lain.
Sosiologi yang berkembang dalam
masyarakat memilikibeberapa cabang yang disesuaikan dengan bidang
keilmuannya.Berikut ini kita akan membahas beberapa cabang sosiologi.
1. Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah –masalah pendidikan yang fundamental. Masalah –masalah itu muncul sebagai akibat perubahan zaman, seperti perubahan masyarakat dari pertanian menuju ke masyarakat industri.
Perubahan itu menuntut dibuatnya
berbagai sarana pendidikan, seperti gedung sekolah,buku-buku pelajaran,
dan fasilitas lainnya. Hal itu mengingat pentingnya pendidikan dalam
dunia industri. Sosiologi pendidikan mencoba mengkaji hubungan antara
fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan pendidikan. Materi yang
dikaji antara lain peranan lembaga pendidikan dalam proses sosialisasi,
peranan pendidikan dalam perubahan masyarakat dan lingkungan pendidikan
itu sendiri, serta peranan pendidikan sebagai pranata sosial.
2. Sosiologi Agama
Sosiologi agama mempelajari
hubungan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan agama.
Dalam sosiologi agama dipelajari beberapa materi yang meliputi perilaku
manusia yang berhubungan dengan keyakinan yang dipeluknya, peranan agama
sebagai pranata sosial, peranan agama dalam perubahan masyarakat, dan
peranan agama sebagai agen pengendalian sosial.
3. Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum mempelajari kaitan
antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan hukum. Materi yang
dipelajari antara lain perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan
hukum yang berlaku, peranan hukum dalam masyarakat, dan lembaga –lembaga yang berkaitan dengan hukum yang ada dalam masyarakat.
4. Sosiologi Keluarga
Sosiologi keluarga membahas
kegiatan atau interaksi antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat
dengan keluarga. Halyang dipelajari dalam sosiologi keluarga antara lain
peranan keluarga dalam masyarakat, peranan keluarga dalam perubahan
sosial, dan beberapa bentuk keluarga yang ada dalam masyarakat.
5. Sosiologi Industri
Pada hakikatnya sosiologi industri
lebih menekankan pada perkembangan industri seiring dengan perkembangan
masyarakat. Hal ini mengingat antara industri dan masyarakat mempunyai
hubungan yang erat, karena adanya industri akan menimbulkan berbagai
perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya dengan adanya industri, mata
pencaharian hidup masyarakat berubah, dari sektor agraris menjadi
sektor industry dengan bekerja sebagai buruh pabrik.
Sosiologi industri mengkaji
hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan
kegiatan industri. Beberapa materi yang dipelajari antara lain peranan
industri dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan
kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), serta
hubungan industri dengan berbagai struktur yang ada dalam masyarakat.
6. Sosiologi Pembangunan
Cabang sosiologi ini mengkaji
masyarakat dan segala pola aktivitasnya di alam pembangunan. Sosiologi
menghendaki pembangunan yang dilaksanakan di masyarakat tidak hanya
mengejar aspek materiilnya saja, melainkan juga memerhatikan masyarakat
yang ada di sekitarnya. Beberapa materi yang dipelajari dalam sosiologi
pembangunan antara lain pengaruh pembangunan dalam perubahan sosial,
peranan pembangunan dalam kehidupan masyarakat, dan peranan pembangunan
terhadap perekonomian masyarakat.
7. Sosiologi Politik
Sosiologi politik mempelajari
tentang fenomena politik dengan mengaitkan variabel sosial dan variabel
politik dalam wujud saling keterkaitan antara struktur sosial dan
lembaga politik atau antara masyarakat dan negara. Dengan demikian
sosiologi politik bertujuan mengkaji hubungan antara fenomena sosial
yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan –kegiatan
politik. Ruang lingkup kajian sosiologi politik antara lain perilaku
politik, lembaga politik, dan peranan politik dalam masyarakat.
8. Sosiologi Pedesaan
Cabang sosiologi ini mempelajari
masyarakat pedesaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai
dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari dalam
sosiologi pedesaan antara lain mata pencaharian hidup, pola hubungan,
pola pemikiran, serta sikap dan sifat masyarakat pedesaan dalam
kehidupan sehari –hari.
9. Sosiologi Perkotaan
Sosiologi perkotaan mempelajari
masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai
dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari antara lain
mata pencaharian hidup, pola hubungan dengan orang –orang yang ada di sekitarnya, dan pola pikir dalam menyikapi suatu permasalahan.
10. Sosiologi Kesehatan
Sosiologi kesehatan bertujuan mengkaji cara penerapan berbagai teori sosiologi dalam menganalisis masalah –masalah
yang berhubungan dengan kesehatan. Cabang sosiologi ini berusaha untuk
mengkaji perilaku sakit, perilaku sehat, peransehat, dan peran sakit
para anggota masyarakat