Loading...

Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode, Contoh dan Penjelasannya Lengkap

Advertisement
Begitu banyak fenomena fenomena  sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contohnya adalah budaya korupsi yang ada di Indonesia. Kita tahu bahwa salah satu faktor yang menyebabkan runtuhnya rezim Orde Baru tahun 1998 adalah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sejak level bawah hingga atas, hampir tidak ada yang tidak terjamah virus korupsi. Ironisnya, praktik tersebut justru menjamur di zaman reformasi. Mengapa aparat hukum seperti tidak mampu menumpas budaya korupsi tersebut?

Fenomena sosial ini dapat kita kaji lebih dalam lagi dengan menggunakan sudut pandang sosiologi. Masalah apa yang dapat dikaji dari sudut pandang sosial? Lalu, bagaimana cara memandangnya? Untuk dapat menjawab pertanyaan di atas, alangkah baiknya apabila kita terlebih dahulu mempelajari secara lebih ringkas mengenai ilmu sosiologi.

1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode

Pernahkah kamu berpikir mengapa setiap orang mempunyai perilaku yang berbeda beda? Mengapa orang melakukan hubungan dengan orang lain? Jika kita mau melihat masyarakat lebih kritis, terdapat tingkatan tingkatan di dalamnya. Inilah sosiologi. Dengan kata lain, asal mula terbentuknya sosiologi atas dasar keinginan untuk memahami manusia itu sendiri dari segi sosialnya.

Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu ”socius” dan ”logos”. Socius artinya teman atau kawandapat juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia atau masyarakatdan logos artinya berbicara, mengajar atau ilmu. Dengan demikian, secara sederhana sosiologi berarti ilmu tentang hubungan antarteman.

Secara umum, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat. Oleh karena definisi tersebut terlalu luas, banyak ahli mencoba memberikan definisi tentang sosiologi sebagai patokan sementara.

Pengertian Sosiologi menurut para ahli
1) Pitirim Sorokin
Menurut Pitirim Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluargadan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat, dan politik.

b. Hubungan dan saling pengaruh antara gejala gejala sosial dan gejala gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.

c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala gejala sosial.

2) Peter L. Berger
Contoh definisi yang diajukan oleh Peter L. Berger seperti dikutip oleh Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999). Dia mengatakan bahwa sosiologi itu ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Mari kita simak definisi lain yang diajukan Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964). Beliau berdua membatasi pengertian sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan perubahan sosial.

2. Karakteristik Sosiologi
Apabila dilihat dari sifat hakikatnya, sosiologi mempunyai beberapa karakteristik. Di mana karakteristik karakteristik tersebut mampu menentukan ilmu pengetahuan seperti apakah sosiologi tersebut. Sifat hakikat sosiologi sebagai berikut.
a. Sosiologi merupakan ilmu sosial bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.

b. Sosiologi bersifat kategoris dan bukan normatif, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya.

c. Sosiologi merupakan ilmu murni dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan.

d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan ilmu pengetahuan yang konkret. Artinya, bahwa yang diperhatikan adalah bentuk dan pola pola peristiwa dalam masyarakat, tetapi bukan wujudnya yang konkret.

e. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola pola umum interaksi.

f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.

g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap interaksi antarmanusia.

3. Lahirnya Sosiologi

Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode


Sosiologi sebagai ilmu, lahir pada abad XIX. Lahirnya sosiologi berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di EropaBarat pada masa Revolusi Industri (Inggris) dan Revolusi Sosial (Prancis). Adanya revolusi tersebut berdampak pada keharmonisan dalam hubungan antarwarga masyarakat. Terjadi kekacauan dan kesenjangan sosial di antara rakyatnya. Situasi ini mendorong seorang ahli filsafat Prancis, Aguste Comte membuat suatu karya yang luarbiasa. Dalam karyanya yang berjudul Course of Positive Phylosophy(1844), Comte menyebut kajian tentang kehidupan sosial manusia dengan istilah sosiologi. Oleh karenanya, Aguste Comte mendapat julukan sebagai Bapak Sosiologi Modern. Namun, selain Aguste Comte terdapat beberapa ahli yang berusaha mengkaji hubungan antar-manusia seperti Karl Marx, Herbert Spencer, Emile Durkheim, danMax Weber.

Menurut Roucek dan Warren (sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto: 1987), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok kelompok. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui objek kajian sosiologi adalah perilaku manusia dalam masyarakat. Lebih jelasnya sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain.Dalam interaksi tersebut timbul cara cara berhubungan yang berupa perilaku. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa objek studi atau kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat dalam hal ini adalah hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbuldari hubungan tersebut.

Melalui sosiologi pula, kita mampu memahami masyarakat di sekitar kita. Pada dasarnya, ada begitu banyak manfaat ketika kita mempelajari sosiologi. Sebagai contohnya:
a. Sosiologi dapat memberikan pengetahuan mengenai pola pola  interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Melalui pengetahuan tentang pola pola interaksi tersebut, kita dapat mengenal dengan lebih jelas siapa diri kita dalam konteks hubungan antara pribadi dan pribadi, pribadi dan kelompok serta kelompok dan kelompok.

b. Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat.

d. Mempelajari sosiologi, kita menjadi lebih peka, kritis serta rasional menghadapi gejala gejala sosial yang terjadi.

4. Sosiologi sebagai Ilmu
Berhentilah sejenak! Kemudian renungkan, sampai pada materi ini. Apa yang sudah kamu pahami mengenai sosiologi? Pada subbab sebelumnya telah dibahas mengenai ilmu pengetahuan.

Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Sosiologi telah memenuhi syarat syarat  ilmu tersebut. Oleh karena itu, sosiologi dapat disebut sebagai ilmu. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri di mana objeknya adalah masyarakat.

Menurut Harry M. Johnson dalam bukunya Sosiology: A Systemic Introduction (1967), setiap ilmu mempunyai karakteristik yang khas. Begitu juga sosiologi, karakteristik keilmuan sosiologi sebagai berikut :
a. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi itu mendasarkan diri pada observasi dan penalaran, bukan atas dasar wahyu atau hasil spekulasi.

b. Sosiologi bersifat teoretis, artinya sosiologi berusaha memberi ikhtisar (summary) yang menunjukkan hubungan pernyataan atau proporsi proporsi secara logis.

c. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori teori sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada. Teori teori baru yang lebih besar dan luas, pada dasarnya merupakan penyempurnaan teori teori yang sudah ada.

d. Sosiologi bukan etika, artinya sosiologi bukan ajaran tentang tata susila. Para sosiolog tidak membicarakan apakah suatu tingkah laku sosial itu baik atau buruk. Tugas seorang sosiolog adalah mengungkap atau menerangkan tindakan sosial sebagai fakta social.

5. Cabang-Cabang Sosiologi

Apabila kita melihat dari segi kemanfaatannya, sosiologi dipandang sangat penting dan efektif dalam mencari, menemukan, dan menjelaskan data serta gejala gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Melalui sosiologi pula, kita dapat mengetahui masalah masalah yang timbul dalam masyarakat secara lebih jelas. Oleh karenanya, muncul cabang cabang sosiologi yang lahir dari proses perpaduan antara ilmu sosiologi dengan ilmu ilmu lain.

Sosiologi yang berkembang dalam masyarakat memilikibeberapa cabang yang disesuaikan dengan bidang keilmuannya.Berikut ini kita akan membahas beberapa cabang sosiologi.

1. Sosiologi Pendidikan

Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode

Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah masalah pendidikan yang fundamental. Masalah masalah itu muncul sebagai akibat perubahan zaman, seperti perubahan masyarakat dari pertanian menuju ke masyarakat industri.

Perubahan itu menuntut dibuatnya berbagai sarana pendidikan, seperti gedung sekolah,buku-buku pelajaran, dan fasilitas lainnya. Hal itu mengingat pentingnya pendidikan dalam dunia industri. Sosiologi pendidikan mencoba mengkaji hubungan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan pendidikan. Materi yang dikaji antara lain peranan lembaga pendidikan dalam proses sosialisasi, peranan pendidikan dalam perubahan masyarakat dan lingkungan pendidikan itu sendiri, serta peranan pendidikan sebagai pranata sosial.

2. Sosiologi Agama

Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode
Sosiologi agama mempelajari hubungan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan agama. Dalam sosiologi agama dipelajari beberapa materi yang meliputi perilaku manusia yang berhubungan dengan keyakinan yang dipeluknya, peranan agama sebagai pranata sosial, peranan agama dalam perubahan masyarakat, dan peranan agama sebagai agen pengendalian sosial.

3. Sosiologi Hukum

Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode

Sosiologi hukum mempelajari kaitan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan hukum. Materi yang dipelajari antara lain perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang berlaku, peranan hukum dalam masyarakat, dan lembaga lembaga yang berkaitan dengan hukum yang ada dalam masyarakat.

4. Sosiologi Keluarga


Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode
Sosiologi keluarga membahas kegiatan atau interaksi antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan keluarga. Halyang dipelajari dalam sosiologi keluarga antara lain peranan keluarga dalam masyarakat, peranan keluarga dalam perubahan sosial, dan beberapa bentuk keluarga yang ada dalam masyarakat.

5. Sosiologi Industri
Pada hakikatnya sosiologi industri lebih menekankan pada perkembangan industri seiring dengan perkembangan masyarakat. Hal ini mengingat antara industri dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat, karena adanya industri akan menimbulkan berbagai perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya dengan adanya industri, mata pencaharian hidup masyarakat berubah, dari sektor agraris menjadi sektor industry dengan bekerja sebagai buruh pabrik.

Sosiologi industri mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan industri. Beberapa materi yang dipelajari antara lain peranan industri dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), serta hubungan industri dengan berbagai struktur yang ada dalam masyarakat.

6. Sosiologi Pembangunan


Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode
Cabang sosiologi ini mengkaji masyarakat dan segala pola aktivitasnya di alam pembangunan. Sosiologi menghendaki pembangunan yang dilaksanakan di masyarakat tidak hanya mengejar aspek materiilnya saja, melainkan juga memerhatikan masyarakat yang ada di sekitarnya. Beberapa materi yang dipelajari dalam sosiologi pembangunan antara lain pengaruh pembangunan dalam perubahan sosial, peranan pembangunan dalam kehidupan masyarakat, dan peranan pembangunan terhadap perekonomian masyarakat.

7. Sosiologi Politik
Sosiologi politik mempelajari tentang fenomena politik dengan mengaitkan variabel sosial dan variabel politik dalam wujud saling keterkaitan antara struktur sosial dan lembaga politik atau antara masyarakat dan negara. Dengan demikian sosiologi politik bertujuan mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan kegiatan politik. Ruang lingkup kajian sosiologi politik antara lain perilaku politik, lembaga politik, dan peranan politik dalam masyarakat.

8. Sosiologi Pedesaan
Cabang sosiologi ini mempelajari masyarakat pedesaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari dalam sosiologi pedesaan antara lain mata pencaharian hidup, pola hubungan, pola pemikiran, serta sikap dan sifat masyarakat pedesaan dalam kehidupan sehari hari.

9. Sosiologi Perkotaan
Sosiologi perkotaan mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari antara lain mata pencaharian hidup, pola hubungan dengan orang orang yang ada di sekitarnya, dan pola pikir dalam menyikapi suatu permasalahan.

10. Sosiologi Kesehatan

Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode

Sosiologi kesehatan bertujuan mengkaji cara penerapan berbagai teori sosiologi dalam menganalisis masalah masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Cabang sosiologi ini berusaha untuk mengkaji perilaku sakit, perilaku sehat, peransehat, dan peran sakit para anggota masyarakat

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru