10 Macam Pendekatan Dalam Ilmu Sosiologi dan Penjelasannya
https://blogips-sosiologi.blogspot.com/2018/04/pendekata-sosiologi.html
Advertisement
Baca Juga:
Secara umum, ilmu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin socius yang berarti teman atau kawan dan bahasa Yunani logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antarteman, yaitu antara orang yang satu dengan yang lain.
Sebagai ilmu, maka dalam mempelajari sosiologi tentu digunakan suatu pendekatan khusus yang berbeda dengan pendekatan untuk mempelajari ilmu yang lain. Lalu apa sajakah jenis-jenis pendekatan dalam ilmu sosiologi itu? Nah berikut ini penjelasannya.
1. Pendekatan Analogi Organik
Pendekatan analogi organik diperkenalkan oleh Herbert Spencer, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung sama lain.
2. Pendekatan Materialisme Dialektis
Pendekatan materialisme dialektis diperkenalkan oleh Karl Marx, yang menganggap konflik antarkelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
3. Pendekatan Fungsionalisme
Pendekatan fungsionalisme atau pendekatan fakta sosial diperkenalkan oleh Emile Durkheim. Pendekatan ini berupa penelusuran fungsi berbagai elemen sosial sebagai peningkatan sekaligus memelihara keteraturan sosial. Dalam pendekatan fungsional, masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan ke arah keseimbangan yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang.
4. Pendekatan Vertehen (Pemahaman)
Pendekatan pemahaman atau pendekatan tindakan sosial diperkenalkan oleh Max Weber. Pendekatan ini berupa penelusuran nilai, kepercayaan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku masyarakat.
5. Pendekatan Konflik
Menurut pendekatan konflik, masyarakat dilihat sebagai suatu sistem yang tidak stabil dari kelompok-kelompok dan kelas-kelas yang saling bertentangan. Kelas sosial dalam pendekatan ini adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan ekonomi dan kebutuhan kekuasaan yang serupa. Berkembang dari keberhasilan sebagian orang dalam mengeksplorasi orang lain.
6. Pendekatan Empiris
Pendekatan nomor 1 sampai 5 merupakan pendekatan sosiologi lama. Perubahan masyarakat yang terjadi menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras. Pada suatu titik mereka beranggapan bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Oleh karenanya, mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu.
Maka lahirlah sosiologi modern. Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro atau lebih sering disebut pendekatan empiris. Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.
7. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan untuk mempelajari ilmu sosiologi dengan mengumpulkan data yang dapat diukur, dihitung, dan dinyatakan dengan angka-angka matematis. Metode penelitian dalam pendekatan kuantitatif antara lain metode survei dan sensus.
8. Pendekatan Kualitatif
Adapun pendekatan kualitatif lebih menekankan kepada kedalaman isi data. Metode yang digunakan dalam pendekatan kualitatif antara lain observasi (terlibat atau tidak terlibat) atau wawancara mendalam.
9. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang melihat manusia dengan pandangan yang luas, tidak hanya masyarakat yang terisolasi atau hanya dalam tradisi sosial tertentu saja. Ciri-ciri pendekatan komparatif, antara lain:
□ Berusaha mengenali persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan sampai kepada generalisasi;
□ Berusaha memberikan uraian keterangan ilmiah yang dapat diterima;
□ Membanding-bandingkan antarmasyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, termasuk tradisi satu dengan tradisi yang lain dalam seluruh ruang dan waktu; dan
□ Memberikan uraian tentang variasi bentuk-bentuk sosial dan mencatat asal-usul serta perkembangan manusia dengan adat-istiadatnya, mencakup dimensi waktu.
10. Pendekatan Holistik
Pendekatan holistik, yaitu suatu pendekatan berdasarkan pendapat bahwa masyarakat itu dapat diselidiki sebagai keseluruhan, sebagai unit-unit yang bersifat fungsional, atau sebagai sistem-sistem tertentu. Sosiologi mencoba mencakup keseluruhan ruang lingkup dari segala sesuatu yang berhubungan dengan kemanusiaan sampai kepada generalisasi-generalisasi.
Secara khusus pendekatan holistik dalam sosiologi mempunyai dua aspek primer sebagai berikut.
□ Mencoba meninjau kebudayaan manusia sebagai jaringan tunggal yang saling berkaitan, sebagai kesatuan yang teratur, dan sebagai keseluruhan yang berfungsi. Di dalamnya semua bagian saling berhubungan sebagai komponen suatu sistem. Suatu kejadian yang terjadi pada komponen yang satu akan berpengaruh pada struktur dan kerja secara keseluruhan.
□ Mempelajari ciri-ciri biologis dan ciri-ciri sosial budaya dari spesies-spesies. Evolusi fisik manusia dan evolusi budaya tidak dipandang tanpa berkait-kaitan untuk mendapatkan pemahaman yang tepat.