Loading...

12 Definisi Sosiologi Dari Sudut Pandang Tokoh Klasik Hingga Modern

Advertisement
Kalian telah mengetahui perkembangan awal sosiologi. Sosiologi merupakan salah satu ilmu sosial yang berumur paling muda di antara ilmu sosial lainnya yang dikenalkan oleh Auguste Comte. Coba kalian bandingkan tahun lahirnya sosiologi dengan ilmu sosial lainnya seperti ekonomi, sejarah, geografi dan lain-lain. Benarkah sosiologi sebagai salah satu ilmu sosial yang paling muda umurnya?


Satu pertanyaan yang menarik adalah apa yang sebenarnya menjadi pokok pembahasan dalam sosiologi? Sebelumnya kalian telah melihat bahwa ilmu sosiologi muncul ketika terjadinya kekacauan-kekacauan dalam masyarakat dunia sehingga melahirkan tokoh-tokoh sosiologi.
12 Definisi Sosiologi Dari Sudut Pandang Tokoh Klasik Hingga Modern
Maka pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertian sosiologi dari sudut pandang tokoh sosiologi klasik mulai Auguste Comte sampai tokoh sosiologi modern George Simmel. Jadi, silahkan kalian simak baik-baik dan pahami penjelasan berikut ini.
1. Auguste Comte
Suatu pandangan menarik dari Comte adalah bahwa sosiologi menurutnya merupakan ratu ilmu-ilmu sosial. Dalam bayangannya mengenai hierarki ilmu, sosiologi menempati kedudukan teratas di atas astronomi, fisika, ilmu kimia, dan biologi. Menurut Comte, sosiologi adalah studi tentang Statika Sosial (social statics) dan dinamika sosial (social dynamics).

Dalam hal ini statika sosial mewakili stabilitas, sedangkan dinamika mewakili perubahan. Dengan memakai analogi biologi, Comte menyatakan hubungan antara statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi dan menganggap masyarakat seperti organisme hidup, artinya masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain. Akan tetapi pada akhirnya Comte tidak benar-benar mengembangkan pemikiran ini.

2. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu. Adapun ciri fakta sosial adalah:
 Bersifat eksternal terhadap individu, artinya fakta sosial berada di luar individu.
 Bersifat memaksa individu.
 Bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat.

3. Max Weber
Sosiologi bagi Weber adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif, dan kalkulasi rasional. Secara jelas, sosiologi bagi Weber adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dengan cara melakukan interpretasi atas tindakan sosial.

Bertitik tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial, Weber menyebutkan ada lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian ilmu sosiologi:
 Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang subjektif.
 Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif.
 Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.
 Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.
 Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.

4. George Simmel
George Simmel mengemukakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang khusus dan independen yang mencakup permasalahan konsepsi masyarakat dan individu. Bentuk dan isi dari suatu interaksi timbal balik secara psikologis maupun sosiologis berkarakter abstrak yang mendasarkan pada realitas. Sosiologi sebagai suatu metode ilmiah yang mana kemampuannya dapat dipakai oleh ilmu-ilmu lain.

5. Wright Mills

Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan apa yang dinamakan dengan sociological imagination (khayalan sosiologis). Pemikiran ini bertujuan untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.

Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitu personal troubles of millieu (gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi) dan public issues of social structure (isu-isu umum tentang struktur sosial).

6. Peter Berger
Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah “masalah sosiologis”. Suatu masalah sosiologis tidak sama dengan suatu masalah sosial karena masalah sosiologis menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari pengangguran, kemiskinan, pelacuran (sering disebut masalah sosial), tetapi dapat pula mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil meraih sukses daripada yang lain atau tentang kemajuan lainnya.

7. Alex Inkeles Inkeles
menyebutkan bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas yaitu hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan “molekul” kehidupan sosial. Hubungan sosial merupakan satuan analisis khas sosiologis.

Sistem kompleks hubungan sosial itulah yang akan membentuk institusi. Menurut Inkeles, sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat pula mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisis.

Tetapi pada perkembangannya, banyak para ahli yang mencoba memberikan definisi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri terlepas dari pengaruh filsafat dan psikologi, antara lain:
1. Pitirim Sorokin
Menurut Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:
 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejalagejala sosial (misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya).
 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial (misalnya, gejala geografis, biologis, dan sebagainya).
 Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

2. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

3. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial.

4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan prosesproses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

5. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru